Dibukuku – 27 Oktober 2014, Dari sumber intelijen yang
dikutip dari Daily Mail, Minggu 26 Oktober lalu. Intelijen Inggris mengatakan
bahwa militant ISIS telah melakukan pemantauan terhadap gedung parlemen dengan
menyamar sebagai seorang turis dan mengikuti tur keliling gedung.
Informasi tersebut disampaikan hanya berselang beberapa hari
setelah insiden penembakan yang terjadi di parlemen Kanada [ Baca juga :
Pelaku penembakan di Kanada meninggalkan rekaman Video ], yang mengakibatkan
beberapa anggota parlemen mengusulkan untuk melakukan pembatasan akses bagi
turis yang berkunjung kegedung parlemen.
Seperti yang dikatakan oleh Barry Sheerman dari Partai Buruh
bahwa data intelijen itu telah memperkuat kekhawatiran sejak tahun lalu. Hingga
pada saat ini para anggota parlemen telah mendapat instruksi apa yang harus
dilakukan jika kembali ada penyerangan.
Menurut protocol keamanan yang baru dibuat, polisi akan
mengambil alih operasi jika ada penyerangan yang melibatkan senjata api atau
senjata berbahaya lainnya. Anggota parlemen diminta untuk segera mencari
perlindungan jika ada kemungkinan bahaya yang terjadi.
Sperti halnya yang dikutip dari viva.co.id untuk sementara keamanan yang telah dilakukan adalah dengan
mewajibkan anggota parlemen untuk memasang tombol darurat di dalam kantor atau
rumah mereka masing-masing serta mempersiapkan tempat persembunyian yang aman
untuk mengantisipasi jika ada penyusup yang dating.